Cara pemasangan bio septic tank tidaklah sulit, dan dengan persediaan yang tepat, Anda dapat melakukannya sendiri tanpa terlalu banyak stres. Baik Anda memasang tangki beton pracetak atau membangun sendiri dari awal, panduan ini akan memandu Anda melalui prosesnya, langkah demi langkah. Sudah bukan rahasia lagi jika dari waktu ke waktu lingkungan sekitar semakin tercemar. Penyebabnya mulai dari sampah, limbah pabrik, kotoran manusia dan sebagainya. Bagaimana cara mengatasi permasalahan ini? Apabila pencemaran disebabkan oleh kotoran manusia maka bisa melakukan pengelolaan limbah menggunakan bio septic tank.
Table of Contents
- 8 Langkah Cara Pemasangan Bio Septic Tank
- 8 Langkah Cara Perawatan Bio Septic Tank
- 1. Pengurasan Secara Berkala
- 2. Pemakaian Air Secara Efisien
- 3. Hindari Bahan Kimia Berbahaya
- 4. Jaga Aliran Air dari Limbah Non-Organik
- 5. Tambah Bakteri Pengurai Secara Berkala
- 6. Cek Pipa dan Ventilasi Secara Berkala
- 7. Cegah Beban Berat di Atas Tangki Bio Septik
- 8. Inspeksi Berkala oleh Teknisi
- Kesimpulan
8 Langkah Cara Pemasangan Bio Septic Tank
Menggunakan bio septic tank bisa untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Faktanya jika masih menggunakan septic tank konvensional yang terbuat dari batu bata pembuangan limbah masih akan mencemari tanah. Akibatnya air di sekitar septic tank akan mengandung bakteri, mikroba, kuman dan sejenisnya. Maka dari itu sebaiknya mulai saat ini menyelamatkan lingkungan sekitar dengan mengganti septic tank konvensional dengan bio septic tank. Cara pemasangan tangki bio septik dan merawatnya juga sangat mudah. Berikut adalah 8 langkah pemasangan bio septic tank agar berfungsi dengan optimal dan sesuai standar, daripada penasaran langsung saja simak uraian kami Use Fiberglass di bawah ini.
1. Persiapan Lokasi Pemasangan Bio Septic Tank
- Pilih lokasi dengan akses yang mudah untuk pemeliharaan dan pembuangan limbah.
- Pastikan tanah stabil dan jauh dari sumber air bersih (sumur) atau jaringan pipa penting.
Tips: Pastikan area bebas dari akar pohon untuk menghindari kerusakan tangki.
2. Penggalian Lubang
- Gali lubang sesuai ukuran tangki dengan mempertimbangkan kedalaman dan lebar yang memadai.
- Tambahkan ruang lebih sekitar 20-30 cm di setiap sisi untuk penyesuaian dan pemasangan pipa.
Tips: Pastikan lubang tidak terlalu dalam agar posisi tangki tidak tenggelam dalam air tanah.
3. Pemasangan Alas Dasar (Bedding)
- Buat alas dasar menggunakan pasir atau kerikil setebal 10-15 cm.
- Pastikan alasnya rata dan padat untuk mencegah pergeseran tangki.
Tips: Anda juga bisa menggunakan beton jika tanah terlalu lunak atau berpasir.
4. Penempatan Bio Septic Tank
- Letakkan tangki secara hati-hati di atas alas yang sudah disiapkan.
- Periksa posisi tangki agar rata menggunakan waterpass.
Tips: Pastikan semua inlet dan outlet tangki berada pada posisi yang benar.
5. Sambungan Pipa Inlet dan Outlet
- Hubungkan pipa inlet dari saluran rumah dan pipa outlet menuju sistem drainase atau resapan.
- Gunakan perekat dan sealant berkualitas untuk mencegah kebocoran di sambungan.
Tips: Cek sudut kemiringan pipa agar aliran limbah tidak tersumbat.
6. Pengisian Tangki dengan Air
- Isi tangki dengan air hingga setengah atau tiga perempat kapasitas untuk mencegah pergeseran saat pengurukan.
- Ini juga membantu menjaga struktur tangki selama pemasangan.
7. Pengurukan Kembali Lubang
- Uruk kembali lubang di sekitar tangki dengan pasir atau tanah.
- Padatkan setiap lapisan agar tangki tidak bergerak setelah pemasangan.
Tips: Hindari penggunaan batu besar agar tidak merusak tangki.
8. Pemeriksaan dan Uji Coba Sistem
- Periksa sambungan pipa dan pastikan tidak ada kebocoran.
- Uji sistem dengan membuang air dari dalam rumah untuk memastikan aliran berjalan lancar.
Tips: Lakukan pengecekan ulang setelah beberapa hari untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
Kesimpulan
Pemasangan tangki bio septik membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang teliti agar berfungsi optimal. Dengan mengikuti 8 langkah di atas, Anda dapat memastikan tangki terpasang dengan aman, kokoh, dan efisien.
8 Langkah Cara Perawatan Bio Septic Tank
Berikut adalah cara perawatan bio septic tank agar sistem berfungsi optimal dan tahan lama:
1. Pengurasan Secara Berkala
Meskipun bio septic tank memiliki sistem penguraian biologis, sludge (endapan padat) akan terus bertambah seiring waktu. Pengurasan dilakukan agar volume tangki tetap optimal.
- Waktu ideal: Setiap 2-3 tahun atau tergantung pemakaian dan kapasitas tangki.
- Tanda perlu dikuras: Air di kloset sulit disiram atau muncul bau tidak sedap di sekitar area.
2. Pemakaian Air Secara Efisien
Mengurangi penggunaan air berlebihan akan mencegah tangki cepat penuh dan mengurangi beban sistem.
- Hindari membuang air dari mesin cuci secara berlebihan sekaligus.
- Cegah kebocoran pada keran atau pipa agar tidak ada aliran air yang sia-sia.
3. Hindari Bahan Kimia Berbahaya
Jangan membuang cairan kimia seperti pemutih, cairan pembersih keras, atau pestisida ke saluran. Zat ini dapat membunuh bakteri baik di dalam tangki yang penting untuk proses penguraian.
- Gunakan produk pembersih ramah lingkungan yang aman untuk sistem bio septic.
4. Jaga Aliran Air dari Limbah Non-Organik
Limbah non-organik seperti plastik, popok, tisu basah, atau minyak goreng tidak dapat diurai dan akan menyumbat sistem.
- Tempatkan filter di saluran pembuangan untuk menyaring kotoran yang besar.
- Pastikan hanya limbah organik dan air yang masuk ke dalam tangki.
5. Tambah Bakteri Pengurai Secara Berkala
Untuk menjaga kinerja sistem biologis, tambahkan starter bakteri pengurai sesuai instruksi. Ini berguna jika aliran limbah tinggi atau setelah pengurasan.
- Tanyakan pada penyedia bio septic tank untuk rekomendasi bakteri yang tepat.
6. Cek Pipa dan Ventilasi Secara Berkala
Pastikan semua pipa inlet dan outlet berfungsi dengan baik dan tidak tersumbat. Ventilasi yang buruk dapat menyebabkan bau tidak sedap.
- Bersihkan atau ganti pipa yang tersumbat jika perlu.
- Pastikan ventilasi bebas dari kotoran atau dedaunan.
7. Cegah Beban Berat di Atas Tangki Bio Septik
Hindari menempatkan benda berat, kendaraan, atau bangunan di atas tangki karena dapat menyebabkan keretakan dan kerusakan struktural.
- Pasang tanda atau pembatas di area tangki untuk mencegah kendaraan parkir di atasnya.
8. Inspeksi Berkala oleh Teknisi
Lakukan pemeriksaan tahunan oleh teknisi berpengalaman untuk memastikan semua komponen bekerja dengan baik. Mereka dapat mengidentifikasi potensi masalah lebih awal.
- Inspeksi meliputi cek sambungan pipa, kinerja bakteri, dan kondisi tangki.
Kesimpulan
Perawatan bio septic tank secara rutin akan memastikan sistem bekerja efisien dan bebas masalah. Dengan menghindari limbah non-organik, menambah bakteri pengurai, dan melakukan pengurasan terjadwal, Anda dapat meminimalkan risiko kerusakan dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Nah itulah cara pemasangan bio septic tank dengan baik dan benar. Diharapkan masyarakat mulai memiliki kesadaran tentang pencemaran limbah. Salah satu caranya dengan menggantikan septic tank konvensional menggunakan bio septic tank Jika anda berminat mendapatkan produk berkualitas ini, anda bisa menghubungi marketing kami Use Fiberglass. Dapatkan informasi lebih lanjut dan penawaran harga yang menarik untuk anda dapatkan. Jangan lewatkan, semoga bermanfaat!