Septic tank biofilter adalah solusi yang semakin populer untuk mengolah air limbah dan mengendalikan polusi dalam aplikasi perumahan dan komersial. Panduan ini menjelaskan dasar-dasar cara menggunakan dan memelihara bio septic tank, sehingga Anda dapat memanfaatkan banyak manfaatnya.
Table of Contents
- Apa itu Biofilter Septic Tank?
- Cara Memasang dan Merawat Biofilter
- Manfaat Memasang Biofilter
- Memahami Prasyarat Desain untuk Sistem yang Sukses
- Tips untuk Mengoptimalkan Permeabilitas dan Performa
- 4 Perbedaan Septic Tank Biofilter dan Konvensional
Apa itu Biofilter Septic Tank?
Septic tank biofilter adalah sistem pengolahan air limbah canggih yang menggunakan proses biologis alami untuk menghilangkan kontaminan dari air. Ini terdiri dari septic tank, berisi media, dan sistem aliran udara. Media berfungsi sebagai habitat bagi mikroorganisme yang mengurai limbah di dalam tangki dan mengubahnya menjadi limbah yang bersih dan tidak berbau yang dapat dibuang dengan aman ke lingkungan.
Cara Memasang dan Merawat Biofilter
Memasang dan memelihara septic tank biofilter adalah proses yang relatif mudah. Pertama, penting untuk menentukan ukuran biofilter Anda berdasarkan ukuran sistem Anda. Kemudian, Anda perlu memasang jaringan pipa yang akan mengangkut limbah dari tangki ke biofilter untuk diproses.
Terakhir, perawatan rutin sangat penting untuk memastikan pengoperasian biofilter yang efektif. Ini termasuk memantau dan menyesuaikan tingkat pH, mengelola tingkat padatan, mengganti filter dan media sesuai kebutuhan, dan banyak lagi.
Manfaat Memasang Biofilter
Memasang septic tank biofilter hadir dengan sejumlah manfaat untuk aplikasi perumahan dan komersial. Pertama, biofilter dapat meningkatkan kualitas air dengan menyaring polutan dari air limbah sebelum dilepaskan ke lingkungan. Selain itu, bio septic tank juga efisien dalam mengurangi bau karena lingkungannya yang sangat aerobik. Dengan memiliki lebih banyak oksigen dalam air limbah, partikel penyebab bau akan terurai lebih cepat daripada jenis pengolahan limbah lainnya. Selain itu, mudah dirawat dan lebih murah daripada beberapa metodologi filtrasi alternatif.
Memahami Prasyarat Desain untuk Sistem yang Sukses
Sebelum memasang septic tank biofilter, penting untuk memahami desain dan prasyarat yang diperlukan untuk sistem yang sukses. Kedalaman filter harus minimal 3 kaki. Hal ini memungkinkan air limbah yang kaya oksigen untuk menyaring dan bertukar antara lapisan pasir dan kerikil sambil tetap memberikan ruang yang cukup bagi bakteri untuk memecah polutan di dalam air.
Selain itu, juga harus cukup besar untuk menangani laju aliran yang diperlukan oleh kode saluran air setempat sambil mempertahankan metode pembuangan limbah yang efisien. Terakhir, desain yang tepat adalah kuncinya – pastikan Anda menentukan ukuran pipa yang tepat berdasarkan aliran air yang diharapkan.
Tips untuk Mengoptimalkan Permeabilitas dan Performa
Untuk mencapai kinerja yang optimal, septic tank bio Anda harus memiliki permeabilitas yang tepat. Pastikan lapisan kerikil dipasang dengan hati-hati – jangan berhemat pada bahan berkualitas atau menggunakan batu berukuran besar. Juga, distribusikan pasir secara merata di atas kerikil dan padatkan dengan benar untuk memastikan aliran yang memadai. Terakhir, senyawa pengencang air harus digunakan di semua sambungan jika terjadi kebocoran air limbah. Pastikan untuk memeriksa ulang semua koneksi dan menguji sistem secara teratur untuk mempertahankan tingkat pemrosesan yang efisien dan mencegah potensi malfungsi.
4 Perbedaan Septic Tank Biofilter dan Konvensional
Sebagian masyarakat ternyata belum mengetahui tentang perbedaan septic tank biofilter dengan konvensional. Beberapa dari mereka hanya tahu bahwa septic tank merupakan tempat pembuangan air kotor yang dibuat dengan batu bata atau beton. Padahal, ada banyak sekali jenis septic tank dan manfaatnya masing-masing bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan.
Seperti septic tank model baru yang memanfaatkan teknologi bio untuk memberikan manfaat lebih pada fungsi septic tank itu sendiri. Simak ulasan kami Use Fiberglass berikut ini. Kemajuan teknologi membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan praktis, seperti munculnya teknologi baru septic tank bio. Septic tank bio diyakini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan septic tank model konvensional. Berikut ini beberapa perbedaannya, antara lain:
1. Cara Kerja Septic Tank Biofilter dan Konvensional
Dilihat dari cara kerjanya, tangki septik biofil dan septic tank konvensional sangat berbeda. Lokasi septic tank konvensional umumnya dijauhkan dari sumur air untuk menghindari kemungkinan air tercemar oleh resapan limbah septic tank. Hal ini karena cara kerja septic tank konvensional hanya mampu menampung limbah air kotor saja. Selanjutnya, limbah akan mengendap di dasar tangki lalu lama-kelamaan akan meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah. Sedangkan pada septic tank biofil, limbah air kotor disaring terlebih dahulu, lalu masuk ke media bakteri agar terurai menjadi cair. Selanjutnya, limbah yang sudah cair akan bertemu desinfektan agar steril dan aman bagi lingkungan.
2. Material Septic Tank Biofilter dan Konvensional
Septic tank konvensional umumnya dibuat secara manual dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan atau luasan bidang yang tersedia. Biasanya septic tank konvensional dibuat menggunakan batu bata kemudian disemen, namun ada pula yang terbuat dari beton.
Sedangkan tangki septik biofilter terbuat dari material fiberglass, plastik dan bahan lainnya. Ukurannya juga sangat beragam mulai dari yang paling kecil untuk kebutuhan rumahan hingga yang berukuran besar untuk pabrik dan lainnya.
3. Ketahanan atau Masa Pakai Septic Tank
Kebanyakan septic tank konvensional akan jebol atau usak setelah 10 hingga 15 tahun pemakaian. Hal ini disebabkan karena limbah air kotor hanya ditampung dan tidak diolah, sehingga akan mengendap di dasar tangki. Jika dibiarkan, lama-kelamaan bisa meluap dan akhirnya jebol atau rusak. Sedangkan septic tank biofilter dengan kualitas yang bagus bisa tahan lebih dari 20 tahun. Septic tank bio bisa lebih tahan lama karena limbah air kotor yang masuk diolah dan diuraikan oleh bakteri. Dengan begitu, tidak akan mengendap dan meluap seperti pada septic tank konvensional.
4. Biaya Perawatan Septic Tank
Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan saat membeli septic tank biofil adalah biaya perawatannya. Jika Anda menggunakan septic tank konvensional, biaya perawatan yang perlu dikeluarkan biasanya berupa sedot WC. Hal ini karena penggunaan septic tank konvensional biasanya sering mampat dan mudah penuh. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk satu kali sedot WC yaitu berkisar antara 600 hingga 800 ribu rupiah. Sedangkan jika menggunakan septic tank biofil, Anda tidak akan membutuhkan biaya untuk sedot WC. Anda hanya perlu menambah bakteri pengurai 3-5 tahun sekali seharga 35.000 dan obat desinfektan 1-2 tahun sekali seharga 35.000. Total dari keduanya hanya 65.000 rupiah untuk menghindari septic tank bio Anda dari masalah.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara septic tank biofil dengan septic tank konvensional yang perlu Anda ketahui. Coba pikirkan baik-baik sebelum Anda memilih menggunakan septic tank bio model baru atau konvensional. Semoga informasinya bermanfaat. Jika anda berminat mendapatkan produk ini, segera hubungi kami Use Fiberglass. Dapatkan segera informasi lebih lanjut dan penawaran harga yang menarik untuk anda dapatkan. Jangan lewatkan, semoga bermanfaat!